Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

[OPINI] Nilai Keteladanan dari Sang Pejuang Emansipasi

Muhammad Akbar

21-04-2023

Bagikan di WhatsApp
[OPINI] Nilai Keteladanan dari Sang Pejuang Emansipasi

Hari ini, 21 April merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, merupakan hari peringatan lahirnya sang revolusioner sejati, hal tersebut termaktub dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, Presiden Sukarno menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Sukarno juga menetapkan hari lahir Kartini, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang.

Pahlawan  yang telah mengangkat derajat kaum wanita dari derajat serendah-rendahnya ke derajat yang tinggi. Beliau memperjuangkan hak-hak wanita yang ditindas dan dianggap sebelah mata. Berkat perjuangannya yang tanpa lelah, sang pejuang telah berhasil membuat harga martabat kaum wanita tidak diinjak-injak lagi, tidak dikucilkan dan dianggap remeh, nilai-nilai kesetaraan gender digaungkan baik dalam bidang pendidikan, sosial ekonomi dan bidang lainnya, bahwa wanita juga dapat melakukan hal-hal yang dilakukan oleh pria, “wanita bukan hanya bertempat di dapur dan ranjang” tetapi lebih dari itu, wanita mampu menempati setiap lini kehidupan setara dengan laki-laki.

 

Lahir dengan nama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat, R.A. Kartini merupakan cerminan sosok tauladan bagi kaum wanita bahkan juga kaum pria, beliau merupakan sosok inspiratif yang telah merubah tatanan sosial dan memperjuangkan emansipasi wanita, dan menjadi sosok yang begitu dikagumi dan penuh ketauladanan sampai hari ini. Adapun teladan dari beliau yang dapat kita jadikan contoh di zaman sekarang, terkhusus bagi kaula muda adalah:

  • Berani membangun mimpi

R.A Kartini mengajarkan kita semua untuk berani membangun mimpi besar. ‘Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apalah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam’. Mimpi adalah cikal bakal untuk mengembangkan cita-cita. Jangan takut untuk bermimpi, karena dengan mimpi, kita akan berusaha untuk mencapainya.

  • Emansipatif

Nilai ini meliputi kesetaraan dan persamaan derajat bukan hanya antara laki-laki dan perempuan, tetapi mencakup kepekaan dan kepedulian sosial, semangat  pembebasan  melawan  ketidakadilan, kezaliman, kebodohaan, kemiskinan dan keberanian menghadapi penindasan walaupun atas nama adat.

  • Kritis

Walaupun harus berada dibalik  dinding pingitan, semangat untuk terus belajar telah menjadikan R.A. Kartini sebagai pribadi yang cerdas dan argumentatif, rasional dan analitis dalam melihat persoalan hingga memiiliki pemikiran yang lengkap tentang persoalan yang dihadapi oleh bangsanya dan sekaligus merumuskan jalan keluarnya.

  • Nasionalis

Apa yang dilakukan oleh  R.A. Kartini adalah wujud cintanya pada bangsa dan tanah air. Ini bentuk aktualisasi dengan sikapnya yang sangat menghargai keberagaman dan pluralitas, mengembangan budaya dan tradisi serta menerima kemajuan dari manapun selama mendukung penguatan jati diri bangsanya.

  • Jujur

R.A. Kartini senantiasa terbuka menyampaikan kebenaran dan keyakinannya dan bersedia belajar kepada orang lain serta menghormati pendapat orang lain walaupun berbeda dengan pandangannya. R.A. Kartini obyektif dan berani mengoreksi diri sendiri.

  • Mandiri

Mandiri bukan berarti kita tidak membutuhkan orang lain, RA Kartini dikenal sebagai perempuan mandiri. Kartini selalu mencari cara agar pemikirannya bisa tersampaikan oleh orang banyak. Dalam bersikap sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa lepas dari bantuan orang lain, tapi tak ada salahnya kalau kita melakukan berbagai hal sendiri selama kita mampu.

  • Sosok Cerdas yang Gemar Membaca dan Menulis

Dalam masa pingit, R.A Kartini tidak berhenti membaca buku. Ia sangat gemar sekali membaca dan membalas surat-surat temannya yang merupakan orang Belanda. R.A Kartini memiliki jiwa yang merdeka. Ia menulis dengan sangat handal. Surat-surat yang ditulisnya sangat kritis terutama tentang perempuan yang pada saat itu tidak banyak memiliki kesempatan untuk berkembang, dibandingkan laki-laki.  Kartini selalu bercita-cita ingin melihat perempuan menjadi pandai, agar pandai juga dalam mendidik anak-anak mereka.

  • Pantang menyerah

Walaupun banyak tantangan yang dihadapi, beliau tetap gigih memperjuangkan hak-hak wanita.

Itulah beberapa nilai keteladanan yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi tantangan-tantangan di era globalisasi, terutama bagi kita kaula muda. Walaupun beliau telah wafat 100 tahun yang lalu, namun namanya masih harum sampai saat ini, berkah perjuangannya dalam mengangkat harkat martabat wanita dan menjadi sosok yang dikagumi dengan nilai keteladanannya.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132