Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Menggali Keindahan Budaya Lembang Betteng Deata Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja

Alif (Spectra)

12-08-2023

Bagikan di WhatsApp
Menggali Keindahan Budaya Lembang Betteng Deata Kecamatan Gandang Batu Sillanan Kabupaten Tana Toraja

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau utama di Indonesia. Indonesia ialah negara yang memiliki banyak kepulauan, suku, ras, dan budaya. Dari banyaknya ciri khas Indonesia, yang lebih di kenal di kancah internasional ialah budaya.

Indonesia memiliki banyak budaya, setiap daerah yang ada di Indonesia tentu memiliki keanekaragamanya tersendiri. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia yang membuatnya terkenal ke kancah internasional. Kebudayaan yang ada di negara kita telah lama hadir dan telah di ajarkan turun-temurun oleh nenek moyang kita. Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki perbedaan dari setiap budayanya, hal itupun yang terjadi di Lembang Betteng Daeta kecamatan Gangdabatu Silaman, kabupaten Tanah Toraja.

Menurut E.B Taylor kebudayaan merupakan hal kompleks yang mencakup beberapa hal di dalamnya seperti kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat serta kemampuan yang dapat diperoleh manusia sebagai bagian dari kelompok masyarakat tersebut. Melihat dari defenisi kebudayaan menurut E. B Taylor begitu juga yang terjadi di Lembang Betteng Daeta.

Kebudayaan yang ada di Lembang Betteng Daeta sangat kental, karena kebudayaan yang telah turun temurun dijaga dengan baik dan tidak menghilangkan nilai culturenya. Dari kebudayaa masyarakat Lembang Betteng Daeta yang mejadi identitas tersendiri sehingga dapat di kenal oleh orang luar. Apa saja kebudayaan yang yang ada Lembang Betteng Deata, mari kita simak :

A. Gotong Royong

Di era globalisasi ini banyak manusia yang hanya fokus ke gadget yang membuatnya terkadang melupakan teman, kerabat, dan tetangga. Mereka hanya menghabiskan waktu bermain gadget. Berbeda halnya dengan masyarakat Lembang Betteng Daeta yang masih menjaga budaya gotong royong. Gotong royong ialah mengerjakan sesuatu secara bersama-sama demi mencapai suatu hasil secara maksimal (Bangunsari:2019). Masyarakat warga Lembang Betteng Daeta sangat antusias dalam gotong royong, apabila mendengar ada warga yang ingin mendirikan rumah panggung, kerja bakti, dan kerjaan yang membutuhkan tenaga banyak maka warga Lembang Betteng Daeta akan datang dan membantu.

B. Rambu Solo

Secara harfiah, Rambu Solo diartikan sinar yang arahnya ke bawah. Dengan demikian, Rambu Solo diartikan sebagai upacara yang dilakukan saat matahari terbenam. Istilah lain Rambu Solo adalah Auk Rampe Matampu (Daniwari.D:2022) Rambu solo adalah adalah upacara pemakaman adat Toraja, Sulawesi Selatan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal (Daniwari.D:2022).

Rambu solo juga bertujuan untuk mengantarkan arwah seseorang yang telah meninggal dunia ke alam roh. Masyarakat tanah toraja menganggap seseorang yang telah meninggal benar-benar telah meninggal apabila seluruh kebutuhan upacara adat rambu solo telah terpenuhi. Jika belum maka orang yang telah meninggal akan diperlakukan layaknya orang sakit, harus di sediakan makanan, minum, dan dibaringkan di tempat tidur (Daniwari.D:2022).

Upacara pemakaman rambu solo juga di jaga oleh masyarakat warga Lembang Betteng Daeta, apabila ada salah satu warga yang meninggal maka keluarganya akan mengadakan upacara ada rambu solo dan apabila upacara rambu solo telah selesai maka akan di kuburkan kedalam patani (tempat pemakanan berbentuk rumah kecil yang nantinya makam yang telah meninggal akan dimasukkan kedalam).

C. Rambu Tuka

Rambu Tuka’ adalah kata dalam Bahasa Toraja yang secara harafiah berarti asap yang naik atau arahnya ke atas, artinya asap persembahan itu naik ke langit sebelum matahari mencapai zenit. Rambu Tuka’ sering juga disebut aluk rampe matallo, ritus-ritus di sebelah timur (Wikipedia:20222). Rambu Tuka ialah suatu upacara adat yang dilakukan apabila masyarakat sedang mengadakan acara syukuran, acara pernikahan, dan acara berbahagia lainnya. Terbalik dengan rambu solo ialah upacara adat untuk orang yang telah wafat, sedangkan rambu tuka’ ialah upacara untuk mengucapkan rasa syukur.

Toraja terkenal akan kebudayaan yang dimiliki serta telah masuk ke salah satu miniatur negara. Toraja telah terkenal sampai ke kancah internasional, banyak turis yang berdatangan mengunjungi tempat wisata yang ada di toraja. Salah satu daerah yang ada di Tanah Toraja yaitu Lembang Betteng Daeta juga dikenal oleh masyarakat akan kebudayaan yang dimiliki, salah satunya ialah masyarakat yang masih menjaga kebudayaan gotong royong apabila warga Lembang Betteng Daeta membutuhkan pekerjaan yang banyak tenaga maka masyarakat akan siap langsung terjun untuk membantu. Rambu Solo ialah upacara kematian yang dilakukan oleh masyarakat Lembang Betteng Daeta untuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal dunia. Terakhir ialah Rambu Tuka’ ialah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Lembang Betteng Daeta untuk mengucapkan rasa syukur kepada tuhan. Rambu Tuka’ biasa diadakan dalam bentuk rasa syukur telah terbangunnya tongkonan (rumah adat khas toraja) dan rasa syukur akan kebahagiaan yang dirasakan.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132