Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

KKN Mengabdi: Gotong Royong sebagai Budaya Masyarakat Desa Kaluppini yang Khas dengan Rasa Kemanusiaan

Nurul Fadilah

18-08-2023

Bagikan di WhatsApp
KKN Mengabdi: Gotong Royong sebagai Budaya Masyarakat Desa Kaluppini yang Khas dengan Rasa Kemanusiaan

Hari Senin tanggal 17 Juli 2023 merupakan hari pertama pemberangkatan KKN ke kota Enrekang untuk mengabdi di masyarakat, termasuk saya merupakan salah satu mahasiswa KKN yang ditempatkan di Posko 25 Desa Kaluppini, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang.

Pada hari kedua kami di desa Kaluppini, hal pertama yang kami lakukan ialah survei ke masyarakat untuk melihat kondisi masyarakat, aktivitas pertama yang kami jumpai di masyarakat ialah gotong royong.

Bagi saya pribadi gotong royong merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi di dengar.

Dalam hal ini gotong royong merupakan suatu kegiatan yang menjadi budaya dan ciri khas masyarakat di pelosok Indonesia. Bekerja bersama-sama dan meringankan beban setiap orang untuk mencapai sebuah tujuan tertentu, inilah yang disebut "gotong royong".

Budaya gotong royong ini terkandung nilai-nilai di dalamnya, salah satunya ialah mempererat nilai persaudaraan di antara individu dalam sebuah kelompok. Kegiatan gotong royong ini menghilangkan segala perbedaan yang ada di setiap individu dan melebur menjadi satu dan menghilangkan segala kepentingan pribadi.

Termasuk dalam masyarakat desa Kaluppini, hampir satu bulan lebih mengabdi di desa ini, saya bisa melihat dan merasakan sendiri rasa persaudaraan, kasih sayang, tolong menolong, yang masih terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat desa Kaluppini. Di desa ini saya tidak melihat perbedaan antara individu, semuanya dilebur menjadi satu dengan dasar rasa kemanusiaan dan persaudaraan antar masyarakat.

Mengapa saya mengatakan demikian, karena begitu banyak aktivitas masyarakat desa Kaluppini yang di lakukan secara gotong royong, di antaranya:

  • Membuat drainase

Aktivitas pertama yang kami jumpai dan ikut serta di dalamnya pada hari kedua kami di desa Kaluppini ialah berpatisipasi membuat drainase yang merupakan rencana kerja pemerintah desa untuk membuat selokan yang besar agar tidak terjadi lagi banjir di dusun Kajao. Dalam aktivitas ini, saya melihat langsung pekerjaan laki-laki dan perempuan adalah sama, sebab perempuan juga ikut melakukan kegiatan berat seperti angkat batu, mengaduk campuran, menimba air, serta perempuan juga yang menyiapkan kue.

  • Kegiatan ma’balla

Ma’balla artinya membuka daun yang biasa dipakai masyarakat Kaluppini untuk makan sebagai pengganti piring, dalam hal ini kegiatan ma’balla dilakukan di acara kematian salah satu masyarakat desa Kaluppini, adapun pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki yaitu pekerjaan berat seperti: ambil kayu bakar, angkut beras, liter beras, masak lauk dengan porsi banyak (ayam, kambing, dan sapi), ambil daun, dan lain sebagainya. Kemudian pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan yaitu pekerjaan ringan seperti: buat kue, masak nasi, buat roko sebagai tempat nasi, cuci piring, dan lain sebagainya.

  • Kegiatan tanam jagung dan panen jagung

Di kegiatan ini juga saya melihat betul gotong royong masyarakat karena satu masyarakat yang panen maka semua masyarakat yang sempat hadir juga ikut membantu masyarakat yang panen, sehingga pekerjaan panen jagung lebih cepat selesai karena di lakukan secara bersama-sama.

  • Tanam padi

Di kegiatan ini masyarakat juga bekerja bersama-sama, saling membantu untuk menanam padi.

  • Pembangunan mesjid

Kegiatan pembangunan mesjid juga dilakukan secara gotong royong, perempuan juga ikut jika pekerjaan banyak seperti ikut ma’cor (melakukan pengecoran), buat kue, dan lain sebagainya.

  • Membersihkan mesjid

Membersihkan mesjid merupakan aktivitas perempuan masyarakat desa kaluppini setiap hari Jumat pagi, karena di desa ini tidak hanya laki-laki yang pergi sholat Jumat namun perempuan juga ikut serta sholat berjamaah. Jadi, sebelum ditempati oleh seluruh masyarakat untuk sholat Jumat, maka terlebih dahulu dibersihkan agar nyaman ditempati untuk sholat.

  • Kerja rumah

Kegiatan gotong royong selanjutnya dilakukan ketika ada masyarakat yang ingin membangun rumah dan banyak pekerjaan dilakukan, masyarakat yang lain juga ikut membantu

  • Menghadapi Musibah

Ketika terjadi musibah seperti tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya, masyarakat juga ikut membantu evakuasi bencana.

Inilah beberapa aktivitas gotong royong yang dilakukan di desa Kaluppini. Harapan saya semoga desa Kaluppini bisa terus melestarikan kebudayaan gotong royong dan semoga sikap gotong royong tersebut dimiliki oleh semua elemen serta lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Sebab, dengan memiliki kesadaran itu, semua lapisan masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan semua kegiatan dengan cara gotong royong.

Dengan begitu, semua hal yang akan dikerjakan akan lebih mudah dan juga cepat diselesaikan serta lebih lancar dan maju. Tak hanya itu saja, dengan adanya kesadaran semua lapisan masyarakat dalam menerapkan sikap gotong royong, maka akan tercipta hubungan persaudaraan yang semakin erat.

_Nurul Fadilah_ 19 Agustus 2023. 

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132