Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Panen jagung: Menilik solidaritas melalui Lensa Pengalaman KKN

Bams (Chronos)

19-08-2023

Bagikan di WhatsApp
Panen jagung: Menilik solidaritas melalui Lensa Pengalaman KKN

Solidaritas, seakan menjadi tali penghubung dalam kehidupan masyarakat. Namun, dalam dunia yang semakin individualistik, kisah kebersamaan yang tulus dan menginspirasi kadang kala menjadi langka. Tetapi, berada dalam momen KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kelurahan Tuara membuka mata saya terhadap sebuah cerita luar biasa: Cerita tentang masyarakat yang bersatu padu memanen dan menanam jagung, serta menebar solidaritas yang membelah hampa kesendirian.

Hal ini bukan hanya tentang memanen jagung, melainkan lebih dalam dari itu. Ini tentang orang-orang dengan berbagai latar belakang, berbondong-bondong datang bersama dalam kesatuan tujuan: bekerja bersama menanam dan memanen jagung. Di balik gerakan tangan-tangan yang lincah memetik jagung, terjalinlah ikatan yang kuat. Tidak ada pertentangan, ego, atau persaingan yang menghalangi. Mereka bersatu, membagikan senyum dan cerita di antara barisan tanaman jagung yang menguning.

Pada hari-hari panas, masyarakat Tuara mulai berkumpul untuk memanen berhektar jagung, mulai dari pagi hari bahkan sampai menjelang sore hari. Ini bukan hanya soal produksi jagung, tapi lebih dari itu: Ini adalah pembuktian bahwa kebersamaan adalah sumber daya yang tak ternilai. Dalam kerja bahu-membahu, segala perbedaan menjadi samar, dan semangat gotong-royong menguasai setiap sudut ladang. Mereka membentuk tim-tim kecil, dengan siapapun yang lebih berpengalaman memberikan bimbingan dan dukungan pada yang lebih muda.

Tapi cerita ini tidak hanya berakhir di ladang. Solidaritas itu menyebar seperti benih yang ditanam di ladang, tumbuh menjadi pohon besar yang melingkupi komunitas. Mereka tidak hanya berbagi hasil panen, tetapi juga kebahagiaan dan duka cita serta harapan. Solidaritas mereka menjadi semacam asuransi sosial, melindungi dari kesulitan dan merayakan setiap kemenangan.

  • Pengalaman Menginspirasi

Momen-momen memanen jagung di Kelurahan Tuara membuktikan bahwa semangat gotong-royong dan solidaritas adalah inti dari kehidupan. Mereka yang membantu tanpa pamrih dan mengingatkan kita bahwa kebersamaan adalah nilai yang harus dijaga dan dilestarikan.

  • Pelajaran Terpenting

Pengalaman KKN di Kelurahan Tuara telah mengubah pandangan saya. Saya menyaksikan secara langsung bagaimana kebersamaan yang tulus bisa mengubah realitas, bagaimana ketulusan saling membantu dapat mengilhami sekaligus mengubah hidup. Masyarakat di sini mengajarkan bahwa kebersamaan bukanlah sekadar kata, tetapi aksi konkret yang mampu mengubah dunia sekitar.

Pengalaman ini menginspirasi saya untuk membawa semangat gotong-royong dan solidaritas ke dalam kehidupan sehari-hari. Saat dunia terasa semakin kompleks dan individualistik, cerita Kelurahan Tuara menjadi pelita yang menuntun kita kembali kepada nilai-nilai humanisme. Saya percaya bahwa jika setiap individu mengadopsi semangat ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih kuat, lebih berempati, dan saling mendukung satu sama lain.

Memanen Jagung, menebar Solidaritas bukanlah sekadar kata-kata, melainkan mantra yang menggerakkan masyarakat. Melalui pengalaman KKN ini, saya menyadari bahwa kisah ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberi kita tanggung jawab untuk menjaga api kebersamaan terus menyala. Dalam setiap tindakan kecil, dalam setiap kebaikan yang kita lakukan, kita juga menebar solidaritas seperti biji yang tumbuh menjadi hutan yang rimbun.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132