Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Hati-hati! Smartphone Memisahkan Kita dengan Silaturahmi

Nur Aisya

02-03-2025

Bagikan di WhatsApp
Hati-hati! Smartphone Memisahkan Kita dengan Silaturahmi

Smartphone telah merevolusi cara kita berkomunikasi, segalanya menjadi mudah. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat sebuah paradoks: alat yang seharusnya menyatukan justru bisa memisahkan kita dari silaturahmi yang bermakna. Kurangnya interaksi sosial secara langsung sering kali membuat orang merasa terabaikan dan tidak dihargai, karena lawan bicara lebih fokus pada layar ponselnya daripada pada percakapan yang sedang berlangsung. 

Saat berkumpul dengan keluarga, teman, atau orang lain, perhatian kita sering terbagi antara dunia nyata dan dunia digital. Di era digital ini, smartphone memang memudahkan kita terhubung dengan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Namun, banyak interaksi yang terjadi hanya melalui pesan singkat atau media sosial, yang sering kali mengurangi kedalaman dan kehangatan dalam hubungan silaturahmi. 

Bahkan, tidak jarang konflik terjadi di media sosial karena penggunaan kata-kata yang tidak sopan atau kasar. Ini bisa menjadi salah satu bentuk dosa jariyah karena bisa menyakiti hati orang lain hanya melalui ketikan, meskipun tidak diucapkan secara langsung.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Yasin ayat 12 yang artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan).”

Pertemuan tatap muka yang seharusnya menjadi momen berharga sering kali tergantikan oleh situasi di mana setiap orang sibuk dengan ponselnya masing-masing. Perhatian yang teralihkan oleh notifikasi atau media sosial, terutama saat bermain game, membuat kita tidak sepenuhnya mendengarkan orang yang sedang berbicara.

Smartphone memang memiliki dampak besar terhadap hubungan sosial kita, baik positif maupun negatif.

Di satu sisi, kita harus mensyukuri keberadaan smartphone yang mempermudah komunikasi jarak jauh, terutama jika mengingat betapa sulitnya berkomunikasi di masa lalu sebelum ada teknologi ini. Namun di sisi lain, kecanggihan teknologi yang terus berkembang membuat banyak orang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan ponsel, sehingga sering muncul masalah sosial yang bisa memutus tali silaturahmi.

Tak jarang, smartphone digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, seperti menyebar hoaks atau membalas pesan dengan kata-kata yang kurang pantas. Ada pula orang yang dengan sengaja membatasi komunikasi, misalnya dengan tidak mengangkat telepon, yang akhirnya menimbulkan prasangka buruk atau overthinking dari pihak lain.

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengingat kembali pentingnya interaksi langsung. Mengatur waktu untuk berkumpul tanpa gangguan dari smartphone dapat membantu kita merasakan kembali kehangatan silaturahmi. Meskipun smartphone menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi, kita harus bijak dalam penggunaannya. Menetapkan waktu tanpa gadget saat berkumpul dengan orang-orang terdekat dapat membantu memperkuat silaturahmi.

Di bulan suci Ramadan, momen kebersamaan menjadi semakin berarti. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi, memperbanyak ibadah, dan meningkatkan kualitas hubungan sosial kita. 

Maka dari itu, mari kita gunakan kesempatan ini untuk lebih fokus pada interaksi langsung dan saling mendengarkan dengan sepenuh hati. Dengan begitu, kita dapat memanfaatkan teknologi dengan cara yang mendukung, seperti berkomunikasi dengan baik, mengakses hal-hal positif, dan mempererat hubungan sosial yang bermakna.

Menemukan keseimbangan antara dunia digital dan interaksi nyata adalah kunci untuk menjaga kehangatan dalam hubungan kita. 

Dengan memprioritaskan pertemuan tatap muka, terutama di bulan Ramadan, kita dapat membangun kembali kedekatan emosional yang mungkin telah tergerus oleh teknologi. Akhirnya, smartphone seharusnya menjadi alat yang mendukung, bukan penghalang.

Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan penggunaan smartphone dan lebih menghargai momen-momen bersama orang-orang terdekat. Jika ingin menggunakan smartphone saat berkumpul, gunakanlah untuk hal yang bermanfaat, seperti mendokumentasikan momen indah bersama agar bisa dikenang di kemudian hari. Namun, jangan sampai aktivitas ini justru mengurangi kualitas kebersamaan.

Mari kita gunakan teknologi smartphone dengan baik dan bijak. Perbaiki komunikasi dengan sesama dan jangan lupakan esensi dari hubungan manusia yang sesungguhnya. Jangan biarkan smartphone menjadi penyebab terputusnya tali silaturahmi, baik melalui media sosial maupun dalam interaksi langsung. 

Di bulan suci Ramadhan ini, jadikan momen kebersamaan sebagai prioritas dan manfaatkan teknologi untuk mendukung, bukan menggantikan.

 

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132