Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Ketika PowerPoint Menjadi Power-Teks: Tren Mahasiswa dalam Presentasi

Wawan

14-10-2023

Bagikan di WhatsApp
Ketika PowerPoint Menjadi Power-Teks: Tren Mahasiswa dalam Presentasi

Mahasiswa dalam perkuliahan tak pernah luput dari tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan yakni mengikuti jadwal mata kuliah dalam kelas. Dosen sering memberikan tugas menulis makalah kemudian mempresentasikan isi makalah tersebut.

Dalam presentasi tersebut biasanya menggunakan PPt (PowerPoint) untuk memudahkan dalam presentasi, namun tidak semua mahasiswa membuat PPt tersebut berupa point point justru berubah menjadi kumpulan paragraf (Power-Teks) 

Esensi dalam perkuliahan bukan hanya sekedar melakukan sebuah kewajiban menyelesaikan tugas yang diberikan, melainkan memahami dengan betul tugas-tugas tersebut. Ketika kita hanya sekedar menyelesaikannya saja tanpa memahami dengan baik maka untuk apa tugas itu diberikan? Ketika tidak ada usaha sadar untuk memahaminya lebih lanjut.

Mahasiswa hanya berfokus kepada bagaimana dapat menyelesaikan tugas dengan mudah dan mendapatkan nilai. Salah satu cara yang di tempuhnya yakni menyalin teks dalam makalah kemudian dipindahkan dalam PowerPoint. Hal ini ketika hanya sekedar di pindahkan tanpa mengubahnya menjadi poin-poin penting untuk di jelaskan maka esensi dari materi itu kurang meresap dan hanya sekedar menggugurkan kewajiban. 

Mau sampai kapan kita larut dalam kenyamanan-kenyamanan dalam perkuliahan?Hanya ikan hidup yang melawan arus dan ikan mati yang ikut arus.

Sadar akan sebuah tanggung jawab yang sesungguhnya akan memberikan peningkatan kepada diri untuk selalu berproses bukan hanya ikut arus kenyamanan yang melemahkan di tengah-tengah kemajuan. Membacakan teks yang ada dalam sebuah PPt tidak ada bedanya ketika hanya dibaca dalam makalah secara langsung maka apa yang membedakannya ketika presentasi yakni dengan mengubahnya menjadi poin-poin untuk di jelaskan hal ini jauh lebih menarik ketimbang hanya berfokus pada bacaan.

Sistem budaya presentasi dalam perkuliahan yang masi ada saat ini adalah bagaimana kita mampu untuk menggugurkan kewajiban secara akademis, maka sebagai perlawanan perlu ada  perubahan dalam budaya tersebut dengan menyadari bersama esensi dari materi yang di presentasikan, logikanya ketika hanya membaca apa yang ada pada makalah maka apa bedanya dengan membacanya secara langsung.

mahasiswa hendaknya tidak ikut arus yang terlalu memberikan kemudahan semata-mata demi sebuah nilai, konsep dari presentasi adalah memberitahukan kepada pendengar maka sampaikan menurut pemikiran kita sendiri sesuai apa yang telah kita pelajari, karena bangsa ini membutuhkan pikiran bukan sebuah omongan.

Ketika sebuah makalah dalam pembuatannya dikerjakan dengan sekadar copy paste, bagaimana tidak dengan PPt yang berubah menjadi Power-Teks, oleh karena itu di butuhkan sebuah inovasi dan tips-tips dalam menyusun PPt sebelum presentasi.

Pahami Hal ini sebelum Membuat PPt:

Memahami dengan baik materi yang akan dibawakan kemudian ubah menjadi poin-poin utama ke dalam PPt, hal ini akan memberikan gambaran umum tentang apa yang akan di jelaskan ketika presentasi, sehingga memudahkan dalam mengingat materi yang akan di bawakan.

Hindari menambahkan teks berlebihan kedalam PPt dikarenakan akan membuat pendengar merasa bosan, dan kurang fokus kepada penjelasan materi presentasi. Pahami terlebih dahulu materi yang akan di bawakan sehingga lebih mudah dalam menjawab soal yang akan di tanyakan dan lebih mudah dalam menjelaskan.

Menggunakan bahasa sendiri dan tetap percaya diri ketika presentasi, dikarenakan kepercayaan diri harus dibiasakan. Mahasiswa harus memiliki kepercayaan diri untuk bekal kedepannya.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132