Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Fenomena Stunting di Indonesia: Mengatasi Masalah Gizi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Miftahul Rahma

15-10-2023

Bagikan di WhatsApp
Fenomena Stunting di Indonesia: Mengatasi Masalah Gizi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan serius dalam hal kesehatan anak-anak. Salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah stunting, yang menjadi fenomena kesehatan masyarakat dan mengkhawatirkan. 

Stunting adalah kondisi saat seorang anak tidak mencapai pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang optimal karena kekurangan gizi pada tahun-tahun pertamanya. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik anak, tetapi juga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial Indonesia.

Faktor-faktor yang Memicu Stunting 

Terdapat berbagai faktor yang berkontribusi pada tingginya tingkat stunting di Indonesia. Salah satunya adalah asupan gizi yang kurang baik.

Banyak keluarga di pedesaan Indonesia yang masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka. 

Selain itu, praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang kurang tepat juga dapat menyebabkan stunting. Banyak ibu yang belum sepenuhnya memahami pentingnya memberikan makanan yang seimbang dan bergizi untuk anak-anak mereka.

Masalah sanitasi dan akses ke air bersih juga menjadi faktor penentu dalam masalah stunting. Banyak wilayah di Indonesia yang masih memiliki akses terbatas untuk mendapatkan fasilitas sanitasi yang aman dan air bersih. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan anak-anak.

Dampak Stunting:

Stunting memiliki dampak jangka panjang yang serius pada anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan sepanjang hidup mereka.

Selain itu, stunting juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, yang pada gilirannya dapat menghambat kemampuan mereka untuk belajar dan berkontribusi pada masyarakat.

Dampak stunting juga dapat terasa dalam aspek sosial ekonomi. Anak-anak yang tumbuh dengan stunting cenderung memiliki peluang pendidikan dan kemampuan berkontribusi pada perekonomian yang lebih rendah di masa depan. Ini berdampak pada perkembangan ekonomi nasional secara keseluruhan, karena sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas adalah modal dasar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Upaya Penanggulangan Stunting 

Pemerintah Indonesia telah menyadari tantangan stunting ini dan telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi masalah ini. Program-program ini mencakup peningkatan akses ke pangan yang bergizi, promosi ASI eksklusif, dan edukasi tentang pentingnya pemberian makanan seimbang dan MP-ASI yang tepat. Selain itu, ragam upaya telah dilakukan untuk meningkatkan sanitasi dan akses ke air bersih di daerah-daerah yang membutuhkan.

Pihak Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi internasional, dan kelompok masyarakat turut berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting. Mereka bekerja sama untuk memberikan bantuan gizi, edukasi, dan dukungan sosial kepada keluarga yang terdampak.

Namun, upaya ini masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah masalah akses ke daerah terpencil di Indonesia, di mana tingkat stunting cenderung lebih tinggi.

Selain itu, perubahan perilaku masyarakat juga memerlukan waktu yang cukup lama. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan praktik gizi yang baik adalah bagian kunci dalam mengatasi stunting.

Penting untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik, praktik MP-ASI yang benar, dan sanitasi yang layak. Selain itu, perlu ada investasi yang lebih besar dalam meningkatkan akses ke sumber daya yang mendukung gizi yang baik, seperti air bersih dan fasilitas sanitasi yang aman.

Melalui upaya bersama ini, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah stunting dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Dengan anak-anak yang sehat dan berkualitas, Indonesia dapat memperkuat perkembangan ekonomi dan sosialnya, serta menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.

Penulis: Miftahul Rahma

Reviewer: Ella

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132