Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

[OPINI] Terlalu Dekat Dengannya Hingga Tak Sadar Bila Semakin Jauh Dari-Nya

Herul

27-04-2023

Bagikan di WhatsApp
[OPINI] Terlalu Dekat Dengannya Hingga Tak Sadar Bila Semakin Jauh Dari-Nya

Telah menjadi rahasia umum di zaman sekarang ini, banyak sekali ikatan-ikatan hubungan yang sudah menyalahi ajaran agama Islam. Hubungan antara insan laki-laki dan perempuan seperti kedekatan yang berlebihan, cenderung membuat mayoritas orang secara sadar maupun tidak, secara perlahan akan semakin jauh dari syariat-syariat keagamaan dan mulai melakukan berbagai macam kemaksiatan.

Jika dipikirkan secara seksama, hubungan seperti itu tidak bisa dikatakan memberikan dampak baik bagi orang-orang yang menjalankannya. Faktanya, ikatan yang tidak sah di mata hukum dan agama, hanya mengantarkan pada kesengsaraan saja.

Awalnya kisah seperti ini akan dibumbui oleh kata-kata manis dan diakhiri dengan perpisahan yang tragis. Namun, tidak sedikit orang yang sudah tahu betul akan hal itu, tetapi tetap saja terus melakukannya dengan berbagai alasan. Ada yang mengatakan kalau sudah mendapatkan orang yang tepat, padahal ujung-ujungnya menderita, ada yang berasumsi hubungannya tidak akan gagal lagi, tetapi pada akhirnya menuai berbagai luka, dan masih banyak alasan-alasan lainnya.

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah dengan berharap pada manusia secara berlebihan merupakan sebuah langkah pertama untuk terjerumus dalam dilema, sedangkan jika menempatkan cinta kepada sang pemberi cinta yaitu Allah Swt. maka akan memperoleh cinta yang sebenar-benarnya, tidak ada penghianatan, perasaan bertepuk sebelah tangan, penyesalan, ataupun kesengsaraan. Menempatkan cinta kepada-Nya justru akan mendatangkan kebahagiaan, dan menaruh harap pada-Nya akan menuai harapan yang terwujudkan.

Lantas bagaimana cara untuk bersungguh-sungguh dalam mencintai-Nya? Guna dapat menghindari perasaan fana yang hanya mendatangkan kecewa. Ada banyak sekali hal yang dapat dilakukan umat muslim agar senantiasa selalu dapat menaruh cinta padanya-Nya, salah satunya adalah dengan berbaik sangka ataupun melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Manusia cenderung menilai apa yang mereka lihat secara harfiah, padahal tidak semua aspek dalam kehidupan dapat diartikan hanya dari satu sudut padang saja. Perubahan pola pikir serta memperbaiki sudut pandang harus senantiasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak ada lagi salah sangka terkait setiap problematika yang terjadi.

Sama halnya jika ada seorang hamba yang berdoa untuk didekatkan dengan orang pilihannya, tetapi doa itu tak kunjung terkabulkan, malah boleh jadi sosok yang ia suka telah menjalin hubungan dengan orang lain. Jika dilihat dari satu sudut pandang saja, tentu orang tersebut akan merasakan kecewa, tetapi jika ditelaah dari berbagai perspektif maka akan menghasilkan asumsi yang berbeda, itulah mengapa berbaik sangka kepada Allah Swt. sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman antara seorang hamba dengan Tuhannya. Jadi, sudut pandang seperti apa yang harus dipahami seorang hamba dalam menyikapi doa yang tidak atau belum terkabul? Berikut beberapa contohnya.

  • Doa seorang hamba tidak kunjung dikabulkan karena bisa jadi Allah Swt. menggantinya dengan hal lain, guna untuk menghindari mudarat yang mungkin saja terjadi di kemudian hari. Allah Swt. mengganti doa hambanya dari apa yang ia inginkan menjadi apa yang ia butuhkan. Begitulah cara Allah Swt. menunjukkan perhatiannya. Hal ini diabadikan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah pada potong ayat 216, “… Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyenangi sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”.
  • Allah Swt. belum mengabulkan doa itu karena merindukan hambanya. Mengapa demikian? Boleh jadi hamba tersebut pernah dibutakan dengan kenikmatan duniawi sehingga menjadi lalai, lalu kemudian ia baru mendekat kembali saat ingin mendapatkan sesuatu yang diharapkannya. Maka dari itu Allah Swt. menunda pengabulan doa seorang hamba agar dapat selalu mendengar curhatan dari orang tersebut. Allah Swt. sebenarnya merindukan hambanya yang kembali taat, bukan tidak ingin mengabulkan doanya dengan cepat.

Manusia bisa berpaling karena satu kesalahan, tetapi Allah Swt. senantiasa menunggu hambanya kembali dalam ketaatan meskipun saat itu, hambanya tengah terjerumus dalam kesesatan. Dengan meletakkan cinta pada Allah Swt. juga akan mampu membuat harapan hamba tersebut terkabulkan, baik dalam mengharapkan sesuatu maupun seseorang.

Dari sinilah dapat disimpulkan, jika cinta itu diletakkan dalam ketaatan, maka tidak akan menutup kemungkinan apa yang diharapkan akan diwujudkan atas izin dari Allah Swt. Jadi hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebagai hamba yang beriman, yaitu harus mampu untuk meletakkan cinta kepada-Nya baru kemudian berdoa agar bisa mendapatkannya.

 

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132