Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Debat Capres atau Ajang Bongkar Aib?

Ahmad Fuad

29-12-2023

Bagikan di WhatsApp
Debat Capres atau Ajang Bongkar Aib?

Pada pelaksanaan debat Capres kemarin, banyak sekali bagian-bagian sesi perdebatan yang menjadi sorotan Publik. Entah itu tingkah kocak oleh para calon sampai ke adu semprot, yang berusaha menguatkan argument satu sama lain. 

Perdebatan capres beberapa hari yang lalu, muncul banyak argumentasi yang mendikte bahwa Capres nomor urut satu yakni pak Anis mendominasi perdebatan dengan retorika yang mumpuni, tapi bukan berarti Capres nomor urut dua yakni pak Prabowo tidak punya skill lain, memang sekilas terlihat tenang dan santai namun  gagasan sederhana acap kali membuat terkesan dan mampu melawan, di bilik lain ada pak Anis capres nomor urut tiga yang nampak berhati-hati namun cukup pandai memberi gagasan dititik rawan argumentasi.

Saat penyampaian visi misi oleh calon presiden, pak Anies Baswedan mengatakan akan menegakkan keadilan, hukum saat ini tajam kebawah tumpul ke atas, hal ini tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu, kita mendorong perubahan, menjadikan hukum tegak kepada semuanya. Sedangkan pak Prabowo Subianto, akan  menempatkan hukum dan HAM, perbaikan layanan pemerintahan, pemberantasan korupsi, perlindungan kepada semua kelompok di masyarakat, hal-hal tersebut adalah prioritas di visi misi pak Prabowo Subianto. Beliau juga telah bersumpah untuk menegakkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 45. Negara Republik itu harus didasari hukum dan kedaulatan rakyat. Beliau juga mempertaruhkan nyawanya untuk membela demokrasi, hukum dan HAM. Disisi lain, penyampaian visi misi pak Ganjar Pranowo, terlebih dahulu menceritakan pengalamannya selama berkampanye dari Sabang samapai Merauke, ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh rakyat, apa yang di sampaikan oleh rakyat, sehingga kontestasi 5 tahun ini berlansung, harapan itu terwujud. Pikiran, perkataan, dan perbuatan. Pak Ganjar juga menyampaikan akan membuat fasilitas kesehatan, 1 desa 1 posko kesehatan. Intensif guru akan diberikan agar dapat mengajarkan budi pekerti yang luhur dan moderasi beragama yang ada. Selain itu, pak Ganjar akan menggratiskan internet agar memiliki kesamaan akses di seluruh Indonesia. Pesan terakhir dari pak Ganjar ialah Semua hal yang tadi disebutkan akan terwujud jika pemerintahannya bersih, akomodatif, dan akan membersihkan korupsi tidak dengan kata-kata tetapi melainkan perbuatan.

Ketika sesi pertanyaan dan tanggapan kepada para kandidat calon presiden, calon presiden pak Prabowo menanggappi jawaban dari pak Anies yang membahas tentang kebijakan tata kelola partai politik. Pak Anies sebelumnya mengatakan bahwa ketika kita berbicara tentang demokrasi, minimal ada 3. Pertama, adanya kebebasan berbicara; Kedua, adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah; Ketiga, adanya proses pemilihan yang netral, jujur, dan adil. Kemudian, pak Prabowo menanggapi bahwa pak Anies terlalu berlebih-lebihan, pak Anies mengeluh tentang demokrasi,  pak Anies dipilih menjadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang bekuasa, dia yang mengusung pak Anies. Jika demokrasi berjalan, pak Anies tidak mungkin jadi Gubernur. Jika pak Jokowo diktator, pak Anies tidak mungkin jadi Gubernur. Pak Ganjar mengatakan bahwa merasa tidak enak karena kedua kandidat yang lain saling menagih janji dan membuka buku lama. Hal tersebut membuat keributan di daerah perdebatan.

Tidak hanya itu, pada saat pak Prabowo bertanya kepada pak Anies bahwa bagaimana dengan anggaran 60T (Rp. 60.000.000.000.00-) tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti untuk mengurangi polusi di DKI Jakarta karene sebagaimana yang kita ketahui bahwa Jakarta merupakan indeks polusi tertinggi di dunia. Kemudian pak Anies menjawab bahwasanya polusi udara tidak punya KTP, angin tidak punya KTP, angin bergerak kesana-sini. Ketika suatu polutan muncul dari pembangkit listrik, tenaga uap, mengalir ke Jakarta hingga membuat Jakarta menjadi kotor. Pak Anies beranggapan bahwa udara kotor tersebut berasal dari luar Jakarta. Lantas pak Prabowo tertawa kecil dan mengatakan bahwasanya susah kalau kita menyalahkan angin, kemudian kembali menegaskan pertanyaannya tentang anggaran yang sangat besar tadi, langkah-langkah untuk mengurangi polusi, juga rakyat Jakarta banyak mengalami sakit pernafasan. Kita tidak bisa dengan gampang menyalahkan angin, jawab pak Prabowo. 

Perdebatan tersebut bertujuan untuk memperlihatkan kepada seluruh rakyat Indonesia, siapa kandidat yang memang pantas untuk menjadi Presiden priode tahun 2024 – 2029. Tentunya kita semua berharap memiliki pemimpin yang adil, bijaksana, dan juga bertanggung jawab. Lantas, siapakah yang berhak untuk menjadi Presiden priode tahun 2024 – 2029?

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132