Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Peran Pemilih Pemula: Membangun Kesadaran Politik di Kalangan Generasi Muda

M. YUSHLIH DG.SITONRA

28-02-2024

Bagikan di WhatsApp
Peran Pemilih Pemula: Membangun Kesadaran Politik di Kalangan Generasi Muda

Pemilu, atau Pemilihan Umum, adalah suatu proses demokratis yang memungkinkan warga negara untuk memilih wakil-wakil mereka dalam pemerintahan. Proses ini merupakan pilar utama dari sistem demokrasi, yang memberikan hak suara kepada kepada masyarakat untuk memilih wakil dan memimpin negara atau wilayah tertentu.

Dalam negara demokrasi, partisipasi politik sangat penting. Salah satu alasan utamanya adalah ranking tinggi dan rendah dari partisipasi politik adalah indikator kualitas demokrasi, tindakan untuk secara aktif berpartisipasi dalam kehidupan politik, seperti memilih wakil atau memimpin negara dan berkontribusi pada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Salah satu bagian dari aktivitas ini adalah melakukan berbagai hal, seperti menghadiri rapat umum dan memberikan suara dalam pemilihan umum., dan berhubungan dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen.

PBB menetapkan batas umur pemuda pada usia 16 tahun. Sementara itu, berdasarkan Menurut Pasal 1 Tentang Undang-Undang Kepemudaan No. 40 tahun 2009, Warga negara Indonesia yang disebut pemuda adalah mereka yang berada dalam Periode krusial pertumbuhan yang mencakup usia enam belas (16) hingga tiga puluh (30) tahun disebut sebagai masa pemuda. Pemilih pemula ini sangat antusias dan ingin memberikan suaranya di setiap pemilu; mereka dapat menjadi kekuatan tersendiri dalam pemilu.

Politik mungkin sudah umum di Indonesia. Polemik politik yang beragam sering menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda Indonesia, yang selalu disebut sebagai "cikal bakal penerus bangsa," menjadi kelompok yang sangat penting untuk kemakmuran bangsa. Generasi milenial diharapkan mereka memiliki ide-ide inovatif yang dapat memperbaiki negara ini.

Namun, pemain politik saat ini seringkali juga menargetkan kaum muda. Politikus selalu melibatkan anak muda, mendekati pemuda dengan berbagai cara untuk mendapatkan suara pemilih yang masih pemula. Seringkali, cara pikir generasi muda yang terlihat lemah digunakan. 

Sangat menarik untuk berbicara tentang politik, terutama dari perspektif generasi muda bangsa ini.Menurut Anda, apa yang terlintas di pikiran generasi muda saat mereka mendengar istilah politik? Saya percaya bahwa hal pertama yang terlintas di pikiran mereka saat mereka mendengar istilah ini adalah persaingan kekuasaan, kebodohan, kebohongan publik, korupsi, dan masalah orang tua.

Mengapa kaum muda negara ini memiliki pandangan yang begitu negatif tentang politik yang dipratikkan? Banyak anak muda memiliki memiliki pandangan buruk tentang politik. Dia menganggap politik sebagai dunia yang gelap di mana makhluk politik saling membunuh, termasuk rakyatnya sendiri. Singkatnya, politik itu mengerikan karena tidak seharusnya berfungsi sebagai cara untuk mendukung keadilan, kesejahteraan, kesejahteraan, dan kebebasan secara keseluruhan.

Sangat wajar bagi anak-anak muda untuk marah atas tindakan Sejumlah pelaku politik yang kurang bermoral dan terlibat dalam tindakan korupsi. Banyak anak muda menjadi enggan berpolitik karena banyaknya drama politik yang dipublikasikan kepada publik.

 Ketidakikutsertaan pemuda Dalam proses pemilihan umum, terdapat pandangan bahwa siapapun yang terpilih mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki negara ini. Dalam konteks ini, penggunaan hak suara dianggap bisa menjadi sia-sia, karena dianggap bahwa hasil pemilihan mungkin tidak membawa perubahan yang signifikan atau perbaikan yang diharapkan dalam tata kelola negara.

Ini seharusnya berfungsi sebagai peringatan bagi para politisi.Namun, karena banyaknya anak muda di negara ini, peran kaum muda juga dikenal sebagai generasi milenial cukup menentukan. Oleh karena itu, para pelaku politik harus mendengarkan suara mereka dan menggunakannya sebagai perhitungan.

Maka dari itu pemilih pemula memiliki peran penting kita sangat memerlukan generasi muda yang siap bekerja sama untuk memajukan negara melalui politik.Anak-anak muda memiliki kemampuan untuk mengubah sikap partai politik, dan generasi muda kemudian memiliki harapan yang besar untuk Indonesia, keseluruhan penduduknya, dan dan generasi-generasi berikutnya sangatlah relevan. Memahami bahwa demokrasi tidak dapat berjalan tanpa peran yang kuat dari partai politik adalah pandangan yang tepat. Meskipun di awal akan muncul berbagai kesulitan, hambatan, dan godaan, hal tersebut merupakan bagian dari perjuangan yang tidak terhindarkan.

"Setiap manusia ada masanya," Kita harus yakin bahwa mimpi dan aspirasi anak muda akan mendapat balasannya.Mereka Generasi penerus bangsa ini dengan senang hati menyambut kepemimpinan baru. Dengan demikian, diharapkan terjadi perubahan politik yang lebih positif. Generasi muda ini akan menjadi pendorong semangat untuk berjuang demi kemajuan bangsa, serta menciptakan generasi yang memberikan kontribusi positif bagi negara dan masyarakat melalui kepemimpinan politik yang baik dan jujur.

Untuk merenungkan kembali betapa pentingnya Peran partisipasi politik sangat krusial dalam mewujudkan demokrasi politik. Penting bagi anak muda untuk memahami politik agar pendapat mereka terhadap proses politik tidak hanya diterima begitu saja. Lebih dari itu, satu suara dalam pemilihan umum memiliki kekuatan untuk menentukan arah negara. Meskipun memilih bukanlah keputusan yang mudah, tidak memilih bukanlah pilihan yang bijak. Anak muda juga harus aktif berpartisipasi dalam politik, dan tugas partai politik adalah mengikutsertakan mereka melalui program-program yang terorganisir.

Tidak diragukan lagi, partisipasi politik anak muda dan kesadaran akan pentingnya politik harus dilandasi oleh keinginan untuk mencapai manfaat publik. Akibatnya, anak muda Indonesia harus mulai berpartisipasi secara aktif dalam politik, baik melalui partisipasi dalam pemilihan umum maupun dengan menyampaikan aspirasinya tentu saja tanpa menggunakan kekerasan sehingga demokrasi yang lebih baik dan sistem pemerintahan yang lebih baik dapat dicapai.

Tensi politik mungkin akan meningkat. Orang-orang muda sangat menginginkan agar politik dikembalikan ke tempatnya yang seharusnya, yaitu sebagai cara untuk meningkatkan kehidupan bersama. Sebagai generasi muda, penulis sepakat bahwa maksud orang yang berpolitik seharusnya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan umum daripada hanya mengejar otoritas dan kekayaan. Para politisi harus meninggalkan sifat ego mereka dan mendengarkan kebutuhan masyarakat untuk kesejahteraan kita.

Sebagai generasi muda, kita harus berhati-hati saat memilih calon pemimpin negara kita. Perlu dihindari memilih individu yang memiliki cacat atau telah terlibat dalam tindakan korupsi. Secara nyata, politik bukan hanya mengenai persaingan kekuasaan semata.

Kita anak muda tidak hanya dapat berpartisipasi dalam pemilu, tetapi juga dapat melakukan banyak hal lainnya, seperti menyuarakan kepentingan banyak orang, Menggalang dan memberikan dukungan kepada kelompok yang terpinggirkan melalui tulisan, musik, film, serta kegiatan sosial lainnya adalah inti dari advokasi ini. Anak muda bukan hanya pengikut, mereka telah menjadi kaum yang terlibat dan berpengaruh secara historis.

Penulis: M. YUSHLIH DG.SITONRA

*Tulisan opini ini menjadi tanggung jawab penulis secara penuh. Forkim IAIN Parepare tidak bertanggung jawab atas isu hukum yang muncul atas tulisan opini yang dipublikasikan.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132