Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

Opini: Cinta Itu Ilusi

Fifin Rubianty

23-06-2023

Bagikan di WhatsApp
Opini: Cinta Itu Ilusi

Berbicara tentang cinta memang tidak akan pernah ada habisnya, seperti air laut yang mengalir tidak akan pernah habis.

Saat mendengar kata "cinta" siapa yang terlintas di benakmu? Orang tua? Pernikaha ? Pacar? Seorang anak? Teman? atau Tuhan?

Kali ini saya akan membahas hakikat dari semua cinta, yaitu cinta kepada Allah Swt.

Banyak orang yang mengira bahwa cinta itu tidak benar-benar ada? Apakah hanya ada mimpi? Oh, bagaimana? Mengapa sebagian orang menyebut cinta itu sia-sia? Untuk apa? Saya pikir cinta itu tidak bisa disebut sia-sia.

Untuk apa? Pengertian-pengertian yang saya tahu adalah imajiner atau bisa juga disebut kayalan, sesuatu yang tidak bisa dipercaya atau bohong.

Saat cinta datang, tak ada kekuatan yang bisa menolaknya karena cinta itu sendiri adalah kekuatan tertinggi. Ketika cinta hilang, jangan bersedih, karena fakta bahwa itu tidak akan terjadi, menjadikannya hal yang rendah.

Cinta tidak pernah mati tetapi banyak yang bunuh diri untuk mengejar atau menghindari cinta. Pertanda seseorang yang menemukan cinta maka dia akan kehilangan jati dirinya, tenggelam dalam terang cahayanya, karena cinta adalah orang yang baik.

Cinta terkadang menimbulkan ilusi yang fatal karena manusia terkadang salah mengartikannya.

Cinta adalah emosi dari hati manusia. Perasaan itu dapat berupa perasaan cinta, syukur, dan ingin melindungi orang itu.

Seseorang yang jatuh cinta dapat menemukan cinta. Setiap orang memiliki pengalaman mencintai orang lain. Pecinta tidak dapat menerima konseling karena orang yang dicintai mungkin sedang dalam suasana hati yang buruk.

Ada banyak contoh kekasih yang tidak bisa menasihati karena orang yang mereka cintai telah mengatur dan menyingkirkan mereka.

Ilusi adalah keinginan manusia. Pemikir sejati adalah mereka yang sering memikirkan masa depan, masa lalu, dan cinta.

Namun banyak orang yang sering memikirkan cinta manusia karena berasal dari perasaan yang tidak sampai kepada orang lain.

Orang yang memiliki perasaan cinta terhadap orang lain akan melakukan apa saja untuk mendapatkan orang yang ia cintai. Ketika itu gagal, maka ada delusi dalam diri orang itu.

Kebanyakan orang tidak tahu apa itu kesengsaraan. Tentu saja, setiap orang membuat ilusi itu karena setiap orang memiliki ilusi. Penderitaan itu dilakukan untuk menenangkan hati, untuk membuat kita bahagia. Jadi dia bisa membuat kita bahagia dengan itu.

Tidak ada yang mengatakan bahwa berimajinasi itu buruk, tetapi tentu saja itu akan berkurang karena khayalan bisa membuat kita sakit, gila dan sebagainya. Sering kali, melamun bisa disebabkan oleh hal seperti di atas.

Cinta dan fantasi memiliki hubungan yang nyata. Hubungan keduanya bermula dari ilusi dan ilusi mencintai seseorang yang tidak bisa mencintai kita.

Dari contoh ini, kita dapat berpikir bahwa cinta adalah sebuah perasaan dan fantasi adalah sebuah bayangan. Kedua hal ini bisa terhubung jika cinta tidak terjadi dan cinta bisa menyakitkan.

Hubungan antara keduanya di atas adalah segala sesuatu yang biasa dilakukan karena cinta.

Mencintai seseorang sebenarnya adalah satu orang yang sakit, jadi akibat dari mencintai seseorang yang tidak sampai padanya adalah rasa sakit dan ilusi yang muncul dari dalam diri kita.

Bahkan, kita sering berpikir tentang cinta kita kepada orang lain. Dari ilusi-ilusi tersebut, kita dapat mengetahui apakah ilusi-ilusi tersebut baik untuk diri kita sendiri atau bahkan buruk untuk diri kita sendiri. Pastikan itu praktis dan konsisten dengan visi kita.

Jika fantasi itu baik maka kita sering berpikir dan jika fantasi itu buruk bagi kita maka kita tidak sering berpikir karena hidup adalah sebuah pilihan.

Ilusi seringkali datang dari cinta tak berbalas. Semua orang ingin bahagia, salah satu cara bahagia bagi seseorang adalah berfantasi.

Nyatanya, ilusi adalah hal yang sama, yaitu mencintai seseorang hanyalah ilusi. Hal itu sulit dilakukan karena tentunya tidak semua orang ingin memiliki cinta yang hanya berupa buah pikiran dan bayang-bayang.

Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan untuk tidak menjadi delusi ketika seseorang mencintai yang lain. Misalnya ketika kita gagal dan sulit untuk bercinta, mimpi itu adalah akhir dari cinta kita.

Pikiran adalah kenyamanan ketika cinta kita tidak datang. Mencintai seseorang dalam bayang-bayang memang hal yang paling menyakitkan bagi seseorang. Penyakit akibat cinta tidak sulit dicari obatnya. Karena cinta terhubung dengan hati manusia.

Bisa jadi cinta adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan pikiran kita, ada hal yang bisa membuat kita lemah dan membuat kita bahagia. Orang yang tidak pernah dizalimi karena cinta adalah pembohong pada orang itu, karena orang itu bisa membohongi dirinya sendiri atau orang lain.

Untuk itu, kita sayangi orang, jangan marah dengan orang itu. Bisa jadi orang yang melecehkan kita menciptakan mimpi dan ilusi dalam diri kita. Jangan biarkan kami terlalu banyak berpikir karena ilusi ini bisa membuat kami sakit, gila dan lainnya.

Orang yang sering mengalami delusi tentunya adalah mereka yang tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ketika ada masalah dalam cinta, jangan memikirkannya, karena khayalan selalu bisa membuat kita seperti itu. Temukan seseorang yang akan memberi kita kekuatan untuk mengungkapkan perasaan kita.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132