Portal Forkim

Baca sambil dengar instrumen:

[OPINI] Belajar Skripsi Investasi Masa Depan

Kurniawan

20-04-2023

Bagikan di WhatsApp
[OPINI] Belajar Skripsi Investasi Masa Depan

Perkuliahan menjadi tingkat lanjut pada bidang formal yang terdapat pilihan jurusan. Pemilihan jurusan menjadi pertimbangan yang melibatkan minat dan bakat.

Perkuliahan menjadi idaman bagi pelajar, meskipun tidak semuanya ingin melanjutkan pendidikannya. Perkuliahan menjadi wadah bagi pelajar yang melanjutkan pendidikannya di tingkat lebih tinggi. Perkuliahan menjadi wadah dalam meningktan potensi mahasiswa melalui proses yang dilalui.

Perkuliahan memiliki bidang jurusan yang beragam dalam membina potensi mahasiswa. Proses pembelajaran yang dilalui tidak luput dari peran serta dosen.

Perkuliahan memiliki kultur dan sistem pendidikan yang berbeda dengan SMA. Perbedaan dalam perkuliahan dapat didapati pada sistem kredit semester (SKS), dalam sistem ini memungkinkan mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang digemari dalam satu semester dengan persyaratan. Sistem kredit semester (SKS) memungkinkan mahasiwa juga mengambil kembali kembali mata kuliah semester ysng kurang memuaskan.

Perkuliahan menjadi program akademik yang dilaksanakan sesuai kurikulum. Program perkuliahan dilaksanakan untuk pencapaian yang maksimal. Pelaksanaan perkuliahan dimonitoring untuk mengetahui pelaksanaan program diadakan dan akan direncanakan. 

Perkuliahan memberikan tanggung jawab kepada mahasiswa. Tugas dalam perkuliahan sangat beragam. Sebagai seorang mahasiswa dibutuhkan kemampuan dalam menyelesaikan tugas.  Mahasiswa akan dijumpai tugas disetiap semester, salah satu tugas yakni menyusun skripsi.

Mahasiswa Adalah Makhluk Yang Penuh Tanggung Jawab

Kemajuan bangsa adalah tanggung jawab mahasiswa. Penunjang bangsa salah satunya, yakni dengan pendidikan. Masyarakat menjadi subjek yang perlu dididik, dan dikembangkan dengan tujuan pembangunan yang berkualitas.

Perkuliahan menjadi bagian dari pendidikan. Mahasiwa menjadi komponen penunjang dalam perkuliahan untuk sistem pendidikan. Mahasiwa mempunyai fungsi menempuh pendidikan dan memberikan perubahan dengan intelektualitas selama menjalani pendidikan.

Mahasiswa dikategorikan tahap perkembangan pada usia 18 sampai 25 tahun, tahap tersebut digolongkan masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dari segi perkembangan dalam perkembangan hidup.

Mahasiwa memiliki status yang disandang karena hubungannya dengan perguruan tinggi. Menurut Siswoyo, mahasiwa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi maupun lembaga lainnya. Mahasiwa menjadi aspek penting dalam perkuliahan.

Perkuliahan menyediakan keperluan yang dibutuhkan seorang mahasiwa dalam peningkatan diri. Mahasiswa dituntut untuk menuntut ilmu lebih tinggi dibandingkan pada jenjang SMP dan SMA. Mahasiswa diharapkan menyelesaikan suatu masalah dan memberikan sebuah solusi.

Mahasiwa merupakan sosok yang gigih. Mahasiwa dalam perkuliahan akan dibebani tugas dalam perkuliahan yang mengharuskan untuk diselesaikan. Tugas mahasiwa merupakan tanggung jawab. Kegigihan mahasiwa tidak luput bagaimana mereka menyelesaikannya. 

Mahasiwa dinilai memiliki intelektualitas tinggi. Mahasiwa dalam peranannya dalam bertindak memiliki kecerdasan dalam berpikir. Berpikir kritis merupakan kecakapan yang harus dimiliki mahasiswa, baik dalam perkuliahan maupun dimasyarakat.

Perkuliahan masa menyambut skripsi

Perkuliahan memiliki jenjang. Perkuliahan S1(Program Serjana) pada umumnya memiliki beban studi sebanyak 144 SKS. Mahasiwa pada normalnya dapat menempuh pendidikan selama 8 semester atau dalam 4 tahun. Pembagian semester dalam perkuliahan diatur dengan buku pedoman perkuliahan akademik pada perguruan tinggi. Mahasiwa dalam perkuliahan mendapatkan variasi mata kuliah. Semester dalam perkuliahan memiliki ciri khas. Perkuliahan semester 1 mahasiwa diberikan mata kuliah dasar, semester 3 mata kuliah yangg menjurus pada jurusan progran studi, semester 5-6  mata kuliah penunjang skripsi misalnya metode penelitian dan statistika, semester 7 mahasiswa diberikan kesempatan KKN, dan pada tugas akhir makahasiswa akan dibebani dengan tugas skripsi.

Tugas akhir perkuliahan yakni skripsi. Mahasiswa akan dibebani tugas skripsi dengan pengerjaan yang memerlukan waktu. Skripsi merupakan tugas dengan ketelitian dan metode. Mahasiswa dalam mengerjakan skripsi penuh tantangan.

Kenapa harus mempelajari skripsi?

Skripsi menjadi syarat kelulusan. Mahasiwa dalam perkuliahan akan mengakhiri masa kuliahnya  menyusun skripsi. Mahasiswa dihadapkan pada pilihan mengerjakan skripsi untuk kelulusan. Kelulusan menjadi impian mahasiswa. Fase akhir mahasiswa dalam mengemban pendidikan adalah penyusunan skripsi. Gelar serjana didapatkan dengan syarat mengerjakan skripsi.

Mahasiswa mengalami kendala dalam mengerjakan skripsi. Pada tingkat akhir mahasiswa mengalami kendala mengerjakan tugas akhir. Faktor penghambat dalam menyelesaikan skripsi berupa faktor internal, yakni dari sendiri mahasiswa. Mahasiswa mengalami kendala dalam memahami pembuatan skripsi, metodologi penelitian, dan statistik. Dengan kendala yang dialami akan menghambat mengerjakan skripsi dan mempengaruhi ketepatan penyelesaian studi.

Kemampuan mahasiswa mengerjakan skripsi menjadi faktor penentu kelulusan. Mahasiswa dalam faktor ini bersumber pada diri sendiri dalam menyusun skripsi. Mahasiswa dalam perkuliahan harus mengenal skripsi. Memahami konsep penyusunan skripsi lebih awal akan memperkecil kendala. Mempelajari metodologi dan penyusunan skripsi lebih awal akan membantu dalam penyusunan skripsi. Mahasiswa seharusnya memperbanyak pengalaman mempelajari penyusunan skripsi. Mempelajari penyusunan skripsi sebagai investasi dikemudian hari.

Kolom Pencarian

Sekretariat

Observer Room Forkim, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Parepare
Jl. Amal Bakti No. 8, Parepare
South Sulawesi, Indonesia 91132